39
edits
[checked revision] | [checked revision] |
Yakuzakazuya (talk | contribs) No edit summary |
Yakuzakazuya (talk | contribs) No edit summary |
||
Line 41: | Line 41: | ||
Tujuan | Tujuan | ||
Argumen-argumen yang dilontarkan oleh para apologis muslim memberikan kesan yang keliru seakan-akan masalah usia nikah Aisha merupakan perdebatan yang sudah berlangsung lama dalam Islam, dan bahwa argumen-argumen tersebut valid atas penafsiran yang nantinya bisa membawa reformasi di dalam Islam umumnya. Jelasnya tidak demikian. Tidak ada yang bisa diperdebatkan soal penafsiran. Ayat teks jelas-jelas mengatakan satu hal, dan hanya satu hal. Bagi mereka yang benar-benar telah membaca sumbernya, adalah tidak jujur untuk mengatakan sebaliknya. Berbohong mengenai apa yang dikatakan oleh sumber asli mungkin bisa efektif sebagai apologetika, tapi tidak ada gunanya apabila tujuannya adalah untuk mereformasi agama. Tidak ada satu pun ahli Islam sungguhan, seorang yang diterima di dunia muslim dan yang oleh umat muslim kebanyakan dianggap mewakili keyakinan mereka, yang mau mendukung argumen-argumen ini. Karena itu, satu-satunya tujuan mereka adalah untuk mengalihkan kritik-kritik valid terhadap suatu keyakinan yang terus-menerus menyebabkan jutaan gadis-gadis kecil dipaksakan ke dalam pernikahan pedofilia anak-anak oleh individu-individu, dan bahkan oleh negara-negara, di mana kesemuanya membenarkan tindakan tersebut dengan secara gamblang mengambil contoh hubungan suami-isteri antara Aisha dengan Muhamad. |