39
edits
[checked revision] | [checked revision] |
mNo edit summary |
Yakuzakazuya (talk | contribs) |
||
Line 20: | Line 20: | ||
Selain protes dari Ali tersebut, ada juga Habib Ur Rahman Siddiqui Kandhalvi (1924-1991) yang menulis di bukunya dalam bahasa Urdu, "Tehqiq e umar e Siddiqah e Ka'inat" (Terjemahan Inggris. 1997), mengeluh karena dirinya "letih membela tradisi ini" yang "ditertawakan" dan "diolok-olok" oleh individu-individu yang berpendidikan Inggris yang dia temui di Karachi. Orang-orang ini mengatakan bahwa tradisi usia Aisha tersebut berlawanan dengan "sagacity and prudence" dan "memilih budaya Inggris daripada Islam gara-gara ini", dan Habib Kandhalvi mengakui bahwa dia "bertujuan membuat jawaban kepada musuh-musuh Islam yang melempar lumpur ke tubuh sang nabi yang Pemurah".<ref>Semua kutipan Habib Ur Rahman Siddiqui Kandhalvi diambil dari Pendahuluan terjemahan Inggris tahun 2007 atas buku Urdu, "''Tehqiq e umar e Siddiqah e Ka'inat''", diterjemahkan oleh Nigar Erfaney dan diterbitkan oleh Al-Rahman Publishing Trust dengan judul, "''Age of Aisha (The Truthful Women, May Allah Send His Blessings)''"</ref> Pada bulan November 2004 setelah Habib Kandhalvi lama meninggal, keluar [[fatwa]] yang mengecam Habib Kandhalvi, menyatakan dirinya adalah "Munkir-e-Hadith" (penolak hadist) dan seorang "Kafir" dengan alasan bahwa si Habib adalah seseorang yang menolak hadist.<ref>Fatwa asli dan terjemahan fatwa tersebut yang mengecam keyakinan Habib Ur Rahman Siddiqui Kandhalvi's yang sudah sesat dari Islam, sehingga membuatnya menjadi 'kafir', bisa dilihat di sini: [{{Reference archive|1=http://marifah.net/forums/index.php?showtopic=3036|2=2012-09-24}} Fatwa's on hadith rejectors?]</ref> | Selain protes dari Ali tersebut, ada juga Habib Ur Rahman Siddiqui Kandhalvi (1924-1991) yang menulis di bukunya dalam bahasa Urdu, "Tehqiq e umar e Siddiqah e Ka'inat" (Terjemahan Inggris. 1997), mengeluh karena dirinya "letih membela tradisi ini" yang "ditertawakan" dan "diolok-olok" oleh individu-individu yang berpendidikan Inggris yang dia temui di Karachi. Orang-orang ini mengatakan bahwa tradisi usia Aisha tersebut berlawanan dengan "sagacity and prudence" dan "memilih budaya Inggris daripada Islam gara-gara ini", dan Habib Kandhalvi mengakui bahwa dia "bertujuan membuat jawaban kepada musuh-musuh Islam yang melempar lumpur ke tubuh sang nabi yang Pemurah".<ref>Semua kutipan Habib Ur Rahman Siddiqui Kandhalvi diambil dari Pendahuluan terjemahan Inggris tahun 2007 atas buku Urdu, "''Tehqiq e umar e Siddiqah e Ka'inat''", diterjemahkan oleh Nigar Erfaney dan diterbitkan oleh Al-Rahman Publishing Trust dengan judul, "''Age of Aisha (The Truthful Women, May Allah Send His Blessings)''"</ref> Pada bulan November 2004 setelah Habib Kandhalvi lama meninggal, keluar [[fatwa]] yang mengecam Habib Kandhalvi, menyatakan dirinya adalah "Munkir-e-Hadith" (penolak hadist) dan seorang "Kafir" dengan alasan bahwa si Habib adalah seseorang yang menolak hadist.<ref>Fatwa asli dan terjemahan fatwa tersebut yang mengecam keyakinan Habib Ur Rahman Siddiqui Kandhalvi's yang sudah sesat dari Islam, sehingga membuatnya menjadi 'kafir', bisa dilihat di sini: [{{Reference archive|1=http://marifah.net/forums/index.php?showtopic=3036|2=2012-09-24}} Fatwa's on hadith rejectors?]</ref> | ||
Yang lebih baru lagi, ada Moiz Amjad (yang menyebut dirinya sebagai "Si Pelajar"). Dia mengakui memperoleh argumen-argumen keliru ini dari Maulana Muhamad Ali dan Habib Kandhalvi, menrangkum dan memaparkan argumen-argumen tersebut sebagai jawaban kepada muslim yang menanyakan bagaimana cara menjawab orang Kristen yang menyebut Muhamad sebagai pedofil. (i.e. semua argumen Moiz Amjad, seperti juga argumen Ali dan Kandhalvi sebelumnya, lebih bersifat apologetik dan bukan ilmiah).<ref>See: "[http://www.islamawareness.net/FAQ/what_was_ayesha.html What was Ayesha's (ra) Age at the Time of Her Marriage?]", by Moiz Amjad.</ref> | |||
Pada titik di masa sekarang inilah argumen-argumen yang berasal dari aliran Ahmadiyya pada masa 1920an dan 1930an akhirnya menjadi cukup populer di beberapa kalangan muslim kebanyakan. Walaupun begitu, popularitas ini tampaknya hanya terbatas sebagai artikel atau argumen di Internet. Jelas ini adalah reaksi refleks akibat maraknya kritik-kritik di Internet atas kehidupan Muhamad, dan bukan sebagai perubahan atas apa yang diyakini muslim. | |||
In July 2005, Shaykh [[Dr.]] [[Gibril Haddad|Gibril Fouad Haddad]] responded to Moiz Amjad's polemics with, "Our Mother A'isha's Age At The Time Of Her Marriage to The Prophet", published at SunniPath.com.<ref>Shaykh Gibril F Haddad - [http://qa.sunnipath.com/issue_view.asp?HD=7&ID=4604&CATE=1 <!-- Backup links: [http://www.webcitation.org/query?url=http%3A%2F%2Fqa.sunnipath.com%2Fissue_view.asp%3FHD%3D7%26ID%3D4604%26CATE%3D1&date=2011-05-05] [{{Reference archive|1=http://www.sunniforum.com/forum/showthread.php?2925-Our-Mother-Aisha-s-Age-at-the-Time-of-Her-Marriage-to-the-Prophet-saw|2=2011-05-04}} ]-->Our Mother A'isha's Age At The Time Of Her Marriage to The Prophet] - Sunni Path, Question ID:4604, July 3, 2005</ref> Including many facts that are easily verifiable for those who have access to the hadith and sira literature, he dismantled the lies and distortions being spread by apologists. For example, he exposed the fact that many of the arguments were based solely on faulty assumptions taken from hadiths completely unrelated to Aisha's age, or were misrepresenting the sources that were being cited (i.e. they actually supported the fact that Aisha was 9). To this day, his scholarly reply remains unanswered by Moiz Amjad. Haddad, who was listed amongst the inaugural "500 most influential Muslims in the world",<ref name="The 500">Edited by Prof. John Esposito and Prof. Ibrahim Kalin - [http://thebook.org/books_pdf/500Muslims_2009.pdf The 500 Most Influential Muslims in the World (P. 94)] - The royal islamic strategic studies centre, 2009</ref> is a Muslim scholar and muhaddith (hadith expert)<ref name="The 500"></ref> who is taken very seriously by mainstream Muslims. He is also a vocal critic of [[Salaf|Salafi]] fundamentalism.<ref>Stephen Schwartz - [http://www.islamdaily.org/en/wahabism/2553.wahhabis-in-america.htm/ Wahhabis in America] - Islam Daily, February 26, 2005</ref> | In July 2005, Shaykh [[Dr.]] [[Gibril Haddad|Gibril Fouad Haddad]] responded to Moiz Amjad's polemics with, "Our Mother A'isha's Age At The Time Of Her Marriage to The Prophet", published at SunniPath.com.<ref>Shaykh Gibril F Haddad - [http://qa.sunnipath.com/issue_view.asp?HD=7&ID=4604&CATE=1 <!-- Backup links: [http://www.webcitation.org/query?url=http%3A%2F%2Fqa.sunnipath.com%2Fissue_view.asp%3FHD%3D7%26ID%3D4604%26CATE%3D1&date=2011-05-05] [{{Reference archive|1=http://www.sunniforum.com/forum/showthread.php?2925-Our-Mother-Aisha-s-Age-at-the-Time-of-Her-Marriage-to-the-Prophet-saw|2=2011-05-04}} ]-->Our Mother A'isha's Age At The Time Of Her Marriage to The Prophet] - Sunni Path, Question ID:4604, July 3, 2005</ref> Including many facts that are easily verifiable for those who have access to the hadith and sira literature, he dismantled the lies and distortions being spread by apologists. For example, he exposed the fact that many of the arguments were based solely on faulty assumptions taken from hadiths completely unrelated to Aisha's age, or were misrepresenting the sources that were being cited (i.e. they actually supported the fact that Aisha was 9). To this day, his scholarly reply remains unanswered by Moiz Amjad. Haddad, who was listed amongst the inaugural "500 most influential Muslims in the world",<ref name="The 500">Edited by Prof. John Esposito and Prof. Ibrahim Kalin - [http://thebook.org/books_pdf/500Muslims_2009.pdf The 500 Most Influential Muslims in the World (P. 94)] - The royal islamic strategic studies centre, 2009</ref> is a Muslim scholar and muhaddith (hadith expert)<ref name="The 500"></ref> who is taken very seriously by mainstream Muslims. He is also a vocal critic of [[Salaf|Salafi]] fundamentalism.<ref>Stephen Schwartz - [http://www.islamdaily.org/en/wahabism/2553.wahhabis-in-america.htm/ Wahhabis in America] - Islam Daily, February 26, 2005</ref> |